Hari ini Idul Adha..
Yeaahhh....
Saya menyambut dengan suka cita Hari raya qurban kali ini..
Alhamdulillah saya masih diberikan kesempatan untuk bernafas, mendengar gema takbir, dan bertemu kembali dengan Idul Adha..
Terima Kasih ya Allah..
Tapi...
Kali ini saya harus merayakan Idul Qurban ini jauh dari kedua Orang tua. Ya saat ini saya sedang merantau, tunggu bukan merantau, cuma pindah kamar dan tidur aja kok. Bagaimana tidak saat ini saya tinggal dirumah keluarga besar saloem alias dirumah Alm. Kakek saya tercinta. Sedih, ya sedih karena saya tidak bisa mencicipi ketupat, opor, rendang, gulai, ataupun acar buatan Ibunda tercinta. Tidak seperti lebaran-lebaran sebelumnya, mungkin ini lebaran pertama saya jauh dari Orang Tua saya, ini semua karena UTS itu ya Ujian Tidak Serius bagi saya sebagai mahasiswa, hahaha.. Saat menulis ini saya masih berstatus sebagai Mahasiswa tingkat 3 di salah satu perguruan tinggi swasta di daerah kota Bandung, orang bilang kota kembang, padahal ..... (Tunggu saat ini bukan itu bahasannya).
Ok, kembali lagi ke judul tulisan ini.
Ya, Idul Adha yang jauh dari Orang Tua, Sedih..
Biasanya setiap malam takbiran, Saya bercengkrama dan melakukan takbiran di rumah bersama kedua Orang Tua dan Kaka saya atau dengan keluarga besar. Tapi, Takbiran kali ini terasa sepi, saya hanya berdiam diri dikamar ditemani secangkir cappuccino panas favorit saya serta laptop kesayangan saya. Sepertinya semangat Idul Adha pada diri saya pelan-pelan terkikis, tapi, ayo Bob smangat! ini hari besar umat muslim.
Saya harus SEMANGAT...!!!
Selain laptop dan Cappuccino, sang kekasih menemani saya menemani saya melalui pesan singkat, hampir tiap menit telepon genggam saya berdering. Terimakasih sayang..
Sempat termenung, antara sedih, suntuk, kesal, senang, bercampur menjadi satu.
Sedih, ya karena saya tidak bisa merayakannya bersama kedua orang tua saya.
Suntuk, orang bilang BT. Bagaimana tidak tidak ada teman ngobrol kecuali pesan singkat dari sang kekasih, saya hanya berdiam diri di dalam kamar.
Kesal, ini semua karena UTS itu, (kenapa sih harus ada UTS? memang UTS itu penting yah?? hahahhaa..)
Senang, Yeeaah besok lebaran ditambah sang pacar selalu ada walaupun hanya pesan singkatnya saja, makasih sayang..
Ya semua itu menjadi satu, sampai saya termenung, seharusnya saya bisa semangat dan senang, belum tentu semua orang bisa seperti saya, banyak teman-teman saya yang dari daerah yang jauh, harus jauh dari orang tuanya dan ada di kota ini seorang diri? sementara saya, masih ada keluarga, bibi, sepupu-sepupu saya, dan juga ua (bude dan pakde kata orang jawa). Ya walaupun jauh dari orang tua saya tetap bersyukur. Terima Kasih ya Allah..
(Tunggu, saya sepertinya pernah mengalami kejadian ini, ini dejavu tapi, akh masa bodo dengan itu,.)
Kriingg...Telepon Genggam saya berdering (walaupun bukan seperti itu bunyinya)
"Assalamualaikum, lagi apa d?"
Terdengar suara yang akrab bagi sayah, mamah ternyata menelepon, wah senang bercampur sedih, saya hanya bisa mendengar suara kedua Orang Tua saya dari telepon genggam ini?
Tapi tenang, UTS itu (hah, aq benci dengan kata-kata UTS, UAS, dan nanti TA, Tiiiiiiiiiiiiiiiiddddaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkk...!!!) tinggal 2x lagi, 2 matakuliah lagi dan 2 hari lagi, yeah saya berencana pulang dihari terakhir UTS. (Selesai UTS langsung caabuutt..hahaha)
Let me go home..!! (dibelakangnya pake lagunya Michael Buble sebagai soundtracknya..Hahaha)
Renungan ini ternyata bemanfaat.
Mungkin ini berkah Idul Adha.
Dengan ini saya harus semangat, ya! harus semangat dan mensyukuri atas semua yang Allah berikan kepada saya.
Semangat menjalani hidup, dan yang pasti semangat menyambut Hari Raya Idul Adha 10 dzulhijjah 1431H
SEMANGAT...!!!
اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ
"Selamat hari raya idul adha 10 dzulhijjah 1431H"
